Ego Diri

Berdamai Dengan Ego Diri

Kebanyakan orang akan merasa bijak dengan  menasehati orang lain, daripada berdamai dengan dirinya sendiri. 
Aku adalah orang yang ber EGO, tapi aku akan melihat dari berbagai sudut pandang dalam mensikapi sebuah masalah saat ini. 

Aku berdamai dengan ego ku, dan biarkan aku lelap dalam LindunganMU Tuhan.
Setiap manusia mempunyai masalah, menyelesaikan dengan cara yang berbeda. 

Manusia  hidup DINAMIS, seseorang dikatakan hidup dinamis apabila mengalami berbagai keadaan, pasang-surut, semangat, dan antusias. Dinamis sering dianggap suatu sikap yang patut dimiliki semua manusia. 
Dari kehidupan sehari hari bermasyarakat, bersosial media bahkan sudah pasti akan menemukan berbagai kejadian.


Entah itu perlakuan baik atau buruk, memang tidak mudah menerapkan sifat sabar.
Dan seringnya orang bilang Sabar tidak terbatas, batasan-batasan kesabaran itu hanya diri sendiri yang bisa mengkontrolnya.
Tidak usah berbicara lembut agar orang lain menilai nya sabar, cukup DIAM.

Yang menjadi pertanyaan, Apakah kita bisa sabar disaat EGO  itu muncul?.
Mungkin sebagian orang bisa melakukanya sebab itu perlu kemauan yang kuat, bahkan sebagian orang akan mudah marah dengan sedikit kalimat bahkan kata yang sangat sepele. 

Cobalah apakah hanya diam bisa mengatasinya, tanpa tindakan lainya.
Bisa saja untuk menghilangkan itu perlu suatu kegiatan lain, yang membuat melupakan kemarahan diri dan melakukan dengan kegiatan positive.


Buatlah tersenyum bahagia agar bisa memaafkan ego diri sendiri.
Semua membutuhkan proses,
Memang tidak mudah dalam berproses tidak semua orang bisa, sebab bicara itu memang mudah tetapi untuk membuktikanya membutuhkan ketekadan.

Dalam berkehidupan ada yang penting di ingat dan tidak nya, misalnya perbuatan baik yang bisa memberikan contoh baik bagi kita juga membantu melakukan proses itu.

Yang perlu diingat adalah perbuatan yang baik agar setiap kebaikan akan selalu bersama dan menjadikan diri yang baik.
Dan perbuatan yang buruk cukuplah kita menjadikan pelajaran dalam hidup dan memaafkan diri serta melupakan kejadian buruk seseorang, agar tidak tertanam kebencian dalam hati kita. 

Perbuatan atau perlakuan buruk seseorang terhadap diri kita sebaiknya jangan selalu diingat, itu akan menjadikan dendam yang mengakar dan sulit dicabut, jangan sampai menguasai diri.


Kenali sifat dengan jujur,buatlah catatan pribadi untuk mencatat pengalaman saat melakukan perubahan. Bisa mengenali perilaku yang perlu diubah dengan menyadari pemicu emosi yang menimbulkan perilaku impulsif dan membuat kesulitan mengendalikan diri.

Berbagai cara untuk menghilangkan EGO, sebab ego adalah proses kehidupan, sebab ego tidak peduli dengan sebuah proses. 
Maka kita jangan menyiksa diri dengan berandai andai  "jika" atas sesuatu yang sudah terjadi. 
Yang kita ingat jangan membandingkan diri dengan orang lain. 


Sebab setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menyelesaikan sebuah masalah. 
Yang terpenting kita mengetahui motivasi kita dalam hidup ini. 
Lalu yang utama kita harus Berlatih sabar dan memaafkan. 

Penulis :Sekar Jayanti 

Comments

Popular posts from this blog

Sing Teteg ojo Ndredeg

Poligami dan Monogami

Valentino Rossi