Nginang dan Nyusur
Nginang dan Nyusur Yang Mulai Jarang Kita Temui.
Nginang dan nyusur sekarang kegiatan itu sudah jarang sekali dilakukan.
Dulu waktu kecil pernah mencoba rasanya pahit,tidak enak hehehe.
Budhe dan nenek mempunyai kebiasaan itu, yang paling aku ingat mulutnya bisa terlihat menonjol sebab ada sejumput tembaku dimulutnya.
Terkadang saya usil bilang ke budhe "Lambene ndomble".
Awalnya orang menginang sebagai penyedap di mulut, tetapi lama-kelamaan menjadi kebiasaan yang menimbulkan kesenangan dan terasa nikmat sehingga sulit untuk dilepaskan, seperti merokok dan ngopi.
Nginang dalam bahasa jawa artinya mengunyah yang diberi racikan atau diolesi enjet (dibuat dari batu kapur yang direndam air) juga sedikit gambir dan jambe.
Kemudian dikunyah sampai halus,
Lalu akan mengahasilkan air ludah berwarna merah yang disebut dubang (idu abang).
Lalu diludahkan ke paidon atau cawan, tempat ludah bentuknya seperti vas bunga terbuat dari kuningan yang diukir.
Nginang adalah kegiatan setelah nyusur, yaitu mengosok gigi bekas nginang dengan sejumput tembakau.
Lalu tembakau basah itu diselipkan disela gigi atas atau gigi bawah yang akan menyembul di bibir.
Adapaun manfaat nginang yaitu, menjaga kesehatan gigi dan bau mulut, menyembuhkan luka di mulut, mengehentikan pendarahan digusi, menghilangkan bau badan bahanya alami dan antiseptic
Adapun bahan bahan menginang juga sebagai hidangan dalam pergaulan, dan sebagai alat pengikat pertunangan sebelum menikah.
Bisa sebagai sesaji yang digunakan dalam upacara adat istiadat dan upacara kepercayaan atau sesajen.
Adapun filosofi dari bahan bahan kinang,
1.Sirih.
Menyimbolkan sifat rendah hati dan memuliakan orang lain,sebab pohon sirih memerlukan sandaran tanpa harus merusak.
2.Pinang/Jambe.
Pinang melambangkan keturunan yang baik, karena dilihat dari pohonnya yang menjulang ke atas, serta ada harapan mendapatkan keturunan yang baik dan sukses.
3.Kapur /enjet.
Kapur melambangkan keturunan yang baik.
4.Kapur dan Tembakau
Kapur dan Tembakau melambangkan hati yang tabah dan rela berkorban demi orang lain.
5.Gambir.
memiliki rasa sedikit pahit, melambangkan keteguhan hati. Dimaknai bahwa jika mencita-citakan sesuatu, kita harus sabar melakukan proses untuk mencapainya.
Pada jaman dahulu, dalam tradisi jawa kuno mengunyah daun sirih hijau wajib hukumnya, terutama bagi kaum perempuan.
Nah kalau jaman sekarang disuruh nginang kira kira kalian mau tidak?
Seandainya kinang ada rasa strawberry pastinya akan menjadi favorite anak anak ya, heheheee
Sayang sekali kesadaran nginang di masa sekarang sudah berkurang, digantikan denga. Pasta gigi untuk membersihkan gigi.
Hmmm ingat ya rajin sikat gigi karena sakit gigi itu lebih sakit daripada sakit hati.
Atau sama sama sakitnya, sebab aku jiga pernah merasakan sakit gigi.
Sekar Jayanti
Comments
Post a Comment