Membaca Alam dan SabdaNYA
Keputusasaan dan Harapan
Beranjak dari ranjang dini hari.
Berharap dapat antrian pertama
Tapi hari ini senin penuh manusia
Manusia sakit
Manusia lelah
Aku duduk menunggu
Sambil menahan haru
Sedetik, semenit sampai dua jam.
Diam dalam kelemahan jiwa dalam
Berharap sang senja menyapa senyum
Tapi Sudahlah dalam diam
Akhirnya giliranku tiba
Kuketuk pintu lalu terbuka
Senyum heran menyapa
"Hai kamu lagi, kenapa? "
Aku hanya tersenyum sipu..
Aku sakit lagi,
"you must be wise" katanya lagi
Duh Gusti aku malu
Kalau boleh Biarkanlah aku sakit rindu
Jangan sakit begini
Biar dia datang kesini
Walau tanpa harus mengadu
Senin 19 Oktober 2020
14.00 WIB.
(Disebuah klinik dokter specialis penyakit dalam)
Aku ingin sembuh biar aku tetap berkarya menulis puisi indah lagi untukmu senja.
Aku ingin menulis tentang alam semesta ini, yang begitu indah.
Biarlah aku diam saat ini, agar kita paham
Kita tak bisa bersama apalagi menjadi satu dalam sukma.
Tapi kita menjadi satu dalam senja dan jingga yg sempurna.
Tersenyumlah senja
Aku tidak akan bosan untuk mendengarkan lagi celotehmu.
Tertawalah senja aku akan memberimu segelas minuman agar kau bahagia.
Yah hanya kesemuan belaka
Tapi aku tau, kau merasakanya.
Kita dalam kemunafikan yang hakiki..
(membaca alam dan sabdaNYA)
Sekar Jayanti.
Comments
Post a Comment